Berita Politik

Pengamat Politik: Ingin Perubahan Calon Bupati Eman Suherman Potensi Menang di Pilkada Majalengka 2024

WartaMajalengka.com – Pengamat Politik Universitas Galuh (Unigal) Aan Anwar Sihabudin menyatakan masyarakat Majalengka menginginkan adanya perubahan secara sosial dan ekonomi untuk kedepannya.

Terbukti, kata dia, dari menguatnya sosok Bakal Calon Bupati (Cabup) Eman Suherman di Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Majalengka 2024.

“Eman dikenal sebagai antitesis dari petahana yakni Cabup Karna Sobahi. Sehingga faktor ini yang membuat tingkat keterpilihan Haji Eman tinggi,” ujar Aan, melalui keterangan tertulis, Selasa (17/9/2024).

Ia menilai, Eman solusi bagi akar rumput, lantaran mempunyai banyak program baru yang berpihak pada masyarakat.

“Kalau kita lihat bagaimana suara akar rumput, justru masyarakat Majalengka menginginkan adanya perubahan secara total. Kalau kita lihat tingkat partisipasi masyarakat, mereka ingin pemimpin yang baru,” ucap Aan.

Diketahui, berdasarkan hasil survei Indikator Politik periode 5-11 Juli 2024, elektabilitas Haji Eman berada di puncak yakni mencapai 37,4%. Sementara kandidat lainnya, Karna Sobahi yang merupakan mantan Bupati Majalengka hanya meraih elektabilitas 28,7%.

Aan menerangkan, hal tersebut menjadi bukti masyarakat Majalengka menginginkan perubahan untuk kedepannya. Karenanya, Eman menjadi pilihan utama masyarakat yang menginginkan perubahan.

“Perubahan yang diinginkan masyarakat Majalengka yaitu salah satunya dari segi ekonomi. Sebab, pemimpin sebelumnya dinilai masyarakat tidak memberikan kesehjateraan,” kata dia.

“Baik itu perubahan dari segi pendapatannya maupun terhadap pemerintahan yang akan dijalankan selama lima tahun kedepan,” tutup Aan.

PCNU Majalengka Nilai Bakal Cabup Eman Suherman Miliki Rekam Jejak Baik dan Bisa Menang Pilkada 2024

Sebelumnya, Bakal Calon Bupati atau Bakal Cabup Majalengka Eman Suherman dikenal punya rekam jejak yang terbukti sebagai pemimpin. Kepemimpinan Eman Suherman terbukti berkontribusi untuk masyarakat dan daerah Majalengka, Jawa Barat.

Hal tersebut diungkapkan Ketua PCNU Majalengka Muhammad Umar. Dia ingin Eman membawa Majalengka menjadi daerah yang lebih baik lagi, jika diberikan amanah pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024 nanti.

“Saya kenal beliau (Eman Suherman) sebagai sahabat, jadi artinya secara pribadi yakni beliau punya kepempimpinan bagus dan punya rekam jejak yang baik lah, termasuk beliau waktu itu menjabat sebagai sekda, kaya engga berubah aja,” ujar Umar, melalui keterangan tertulis, Minggu 16 September 2024.

Dia mengatakan, banyak dorongan yang diberikan dan organisasi yang dipimpin saat mengetahui Eman menyalonkan sebagai Bupati di Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024. Salah satu dorongan tersebut yaitu moril.

“Bahwa support yang saya berikan itu macam macam ya, baik materil, moril, siapapun yang hadir termasuk beliau, jadi kita apresiasi,” terang Umar.

Dia ingin ketika Eman terpilih di Pemilihan Bupati atau Pilbup Majalengka 2024 nanti, dapat memimpin “Kota Angin” tersebut menjadi lebih baik. Sebab, kata Umar, ini merupakan kesempatan emas untuk melanjutkan pengabdian yang lebih tinggi lagi ke masyarakat Majalengka.

“Saya berharap ketika beliau terpilih bisa serius dalam memimpin, karena ini kesempatan yang baik untuk beliau,” tandas Umar.

Didukung Projo Jawa Barat

Sebelumnya, relawan ProJokowi Jawa Barat atauProjo Jabar resmi memberikan dukungan kepada pasangan Eman Suherman-Dena Muhamad Ramdhan (HADE) pada kontestasi Pilbup Majalengka 2024.

Dilansir dari liputan6.com. Sekretaris DPD Projo Jabar Dedi Bernardi menerangkan, di Pilbup Majalengka 2024, pihaknya resmi memberikan dukungan kepada Eman-Dena lantaran selaras dengan Presiden-Wakil Presiden Terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Karena calon bupati-wakil bupati setiap daerah itu wajib hukumnya harus selaras dengan Prabowo-Gibran jadi ya otomatis kita memilih Kang Haji Eman dan Kang Dena untuk menjadi bupati karena memang selaras dengan Prabowo-Gibran dan diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM),” kata dia.

Lebih lanjut, Dedi mengingatkan, jika masyarakat Majalengka harus memilih pemimpin di daerah yang selaras dengan pemerintah pusat. Menurutnya, jika tidak memilih yang selaras maupun satu garis, maka yang rugi yakni masyarakat itu sendiri.

“Karena kalau kita memilih calon yang tidak selaras dengan pemerintah pusat maka yang dirugikan adalah masyarakat Majalengka itu sendiri,” tandas Dedi.

(Leon)

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *